CO - WORKING SPACE di INDONESIA
Coworking adalah sebuah
jaringan antar berbagai ruangkerja ( workspace ) di seluruh dunia. Dan sebuah
tempat bersuasana cafe dimana berbagai komunitas pekerja berorientasi pada
hasil ROW (Result Oriented Worker) , sebagai kebalikan dari pekerja time oriented
worker seperti pekerja pabrik yang kinerjanya diukur dari kepatuhannya terhadap
jam kerja tradisional,seperti pengembang software, arsitek, seniman, pengajar,
wartawan, bahkan mahasiswa bekerja dan berkolaborasi. Inti coworking sendiri
adalah kerjasama dan komunitas, bukan sekedar ruang bekerja yang hip (‘gaya’). Coworking
space juga didefinisikan sebagai gaya bekerja yang melingkupi aktivitas
independen sekaligus lingkungan kerja yang komunal.
Menurut Andi
S. Boediman (2009, p4), direktur Ideosource perkembangan start up di Indonesia terdapat dua
gelombang yang cukup menggembirakan.
Gelombang pertama, orang-orang yang tadinya bekerja sebagai profesional di
perusahaan besar yang kemudian tidak segan-seganmasuk ke dunia startup.
Gelombang kedua adalah orang-orang Indonesia yang tadi nya bekerja di luar
negeri, kembali ke Indonesia untuk membangun startup. Mereka kembalidi
Indonesia untuk membangun model kewirausahaannya sendiri. Dua gelombang
inilahyang menjadi tanda positif dari startup Indonesia”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa perkembangan startup di Indonesia mulai mengalami peningkatan
karena dengan adanya startup di Indonesia maka akan meningkatkan kegiatan
ekonomi dalam bidang bisnis serta para founder dapat saling bertukar pendapat dan pemikiran.
CO – WORKING SPACE DI INDONESIA
Co - Working space di Indonesia salah satunya ialah Co - Working space kejora. Co - Working
space Kejora diluncurkan pada Maret 2014. Co - working space ini digunakan oleh berbagai perusahaan, salah satunya ialah perusahaan Pacific Timber Group atau yang sekarang
disebut dengan Barito Pasific. Perusahaan ini menjadi perusahaan yang berbasis sumber daya terdiversifikasi yang ditandai dengan tonggak utama bagi Perseroan pada tahun 2007. Saat ini
Barito Pacific terlibat dalam sektor kehutanan, petrokimia, properti dan
industri perkebunan, dan akhirnya berkembang menjadi sumberdaya yang sepenuhnya
diversifikasi sebagai perusahaan berbasis dengan kepentingan yang tumbuh di
pertambangan dan sektor energi.
Barito Pasific beralamat di Plaza Tower B lantai 8,
Jalan S.Parman KAV 62-63,Slipi Jakarta. Pemilik Barito Pasific ini adalah Prajogo
Pangestu,
namun Co – Working Spaces Kejora
ini dikelola
oleh figur terkenal di ranah startup teknologi Indonesia seperti Andy Zain
(direktur Jakarta Founder Institute
) dan Sebastian Togelang (founding partner Mountain SEA Ventures ). Coworking
space ini mempunyai luas 1.000 meter persegi, dengan menyediakan fasilitas
sepertimeja kerja, layanan printing , ruang meeting, dan lain sebagainya. Selain itu, member Kejora
juga bisa menghadiri acara, workshop, dan berinteraksi dengan mentor. Ada tiga
cara bagi startup untuk bisa menikmati layanan di Kejora. Yakni bergabung
dengan Jakarta Founder Institute, mengikuti inkubasi startup Ideabox yang
didukung oleh Indosat, atau harus memperoleh investasi terlebih dahulu dari
Mountain SEA Ventures.
ULASAN PENDAPAT
Menurut pendapat saya ruangan
pada working space tersebut menggunakan tata ruang terbuka dimana antar pegawai saling berhadap
- hadapan ketika bekerja. Hal ini memungkinkan pengawasan yang lebih efektif
terhadap segenap pegawai, serta lebih memudahkan hubungan diantara para
pegawai. Ruangan ini menggunakan asas jarak terpendek dimana para pegawai bisa
saling berhubungan dan berkomunikasi satu sama lainnya.
Untuk persyaratan lingkungan fisik dari segi cahaya
ruangan ini menggunakan pencahayaan tidak langsung dan menggunakan AC sebagai
faktor udara yang digunakan sebagai pertukaran udara dan pengatur suhu ruangan.
Dari faktor suara menurut saya ruangan ini kurang efisien karena dari segi
penempatan tempat duduk dan ruang kerja yang bersifat terbuka menyebabkan suara
menjadi mudah terdengar serta bisa mengganggu antar pegawai saat bekerja
sehingga jika ada seorang yang sedang berbicara maka memungkinkan teman satu
mejanya akan mendengar sehingga mengakibatkan kurang efisiendan kurangnya
berkonsentrasi para pegawai saat bekerja. Working
space ini menggunakan asas jarak terpendek dan tata ruang terbuka yang sudah sesuai, tetapi
kurang efisien untuk faktor persyaratan fisik suara, sebaiknya digunakan
pemisah antar para pegawai untuk menjaga ketertiban dan kefisienan suatu
ruangan, sehingga mencegah antar pegawai saling berkomunikasi yang tidak
penting saat melakukan suatu project dengan demikian semua pekerjaan dapat
dikerjakan dengan baik, efisien.